Cuma dengan Rp. 140.000, kamu kamu bisa dapetin tas Lucu lucu ini ^^
Harganya Rp. 220.000 aja loh,, Terjangkau kan :)
Siapa yang mau tampil Modis?? . Cuma ngeluarin uang Rp. 175.000 aja :)
Simple & Praktis tapi tetep Modis hanya Rp. 170.000
Nama : Ditya
Indraswary
NPM : 42210111
Kelas : 2 DA
04
1.Jenis – Jenis Pengawasan
Wirausaha
Terdapat tiga jenis dalam
pengawasan
a.Pra-pengawasan
Pengawasan yang terjadi sebelum
kerja dilakukan dinamakan pra-pengawasan atau pengawasan kedepan (feed-forward
control). Pra-pengawasan menghilangkan penyimpangan penting pada kerja yamg
diinginkan yang dihasilkan sebelum penyimpangan terjadi. Dengan ini manajemen
menciptakan kebijaksanaan-kebijaksanaan, prosedur-prosedur, dan aturan yang
ditunjukan pada dihilangkannya perilaku yang menyebabkan hasil kerja yang tidak
diinginkan di masa depan.
b.Pengawasan yang Bersamaan dengan
Pelaksanaan Kegiatan
Pengawasan yang terjadi ketika pekerjaan yang dilaksanakan dinamakan Pengawasan
“concurrent’ . Pengawasan concurrent tidak hanya berhubungan
dengan kinerja kemanusiaan saja tetapi juga pada bidang-bidang seperti kinerja
peralatan-peralatan atau penampakan departemen.
C. Pengawan Umpan Balik
Pengaawasan
yang dipusatkan pada organisasional di masa lalu dinamakan penagawasan umpan
balik. Ketika menggunakan tipe pengawasan ini, wirausahawan sesungguhnya
berusaha mengambil tindakan koreksi dalam organisasi dengan melihat sejarah
pada organisasional selama periode
Pengawasan bisa merupakan proses yang sangat rumit dan mendetail.
Wiraswastawan hendaknya mengambil langkah-langkah untuk menghindari
hambatan potensial bagi pengawasan.
1. Membuat Pengawasan Berhasil.
Wiraswastawan bisa melaksanakan aktivitas tertentu untuk membuat
proses pengawasan mereka menjadi lebih efektif, maka wiraswastawan
harus yakin bahwa :
a. Berbagai fase
dari proses pengawasan adalah sesuai dengan aktivitas
organisasional tertentu yang
difokuskan.
b. Aktivitas pengawasan digunakan untuk mencapai jenis tujuan yang berbeda.
c. Informasi yang digunakan untuk mengambil tindakan koreksi adalah
tepat pada waktunya.
d. Mekanisme proses pengawasan bisa dimengerti oleh semua individu
yang ikut terlibat dengan
implementasi proses.
3. Alat – alat yang di gunakan dalam Pengawasan
Kewirausahaan
Alat pengawasan adalah prosedur
atau teknik tertentu yang menyajikan informasi organisasional yang berhubungan
sedemikian rupa sehingga wiraswastawan
akan dibantu di dalam mengembangkan dan mengimplementasikan
strategi pengawasan organisasional yang sesuai.
Alat pengawasan yang paling dikenal dan paling umum digunakan adalah :
1. Manajemen Pengecualian (Management by Exception), adalah teknik
pengawasan memungkinkan hanya
penyimpangan kecil saja antara kinerja
aktual yang mendapatkan perhatian
dari wiraswastawan. Manajemen dengan
pengecualian akan menghasilkan
manfaat tambahan dengan menjamin
penggunaan waktu wiraswastawan yang
paling baik. Wiraswastawan
hendaknya mencoba menghilangkan
kelemahan dan memperkokoh kekuatan .
2. Analisa Pulang-Pokok (Break Even Analysis).
3. Analisa Rasio.
4. Penganggaran. Anggaran adalah rencana keuangan sekali pakai yang
meliputi periode waktu tertentu.
Komunikasi dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, tergantung dari segi
peninjauannya. Ada
sepuluh kriteria yang dapat digunakan untuk mengadakan klasifikasi komunikasi.
a.Jenis komunikasi menurut lawan bicara
b.Jenis komunikasi menurut jumlah orang yang berkomunikasi
c.Jenis komunikasi menurut cara penyampaian
d.Jenis komunikasi menurut tujuan
~ Komunikasi untuk memberi perintah
~ Komunikasi untuk memberi nasehat atau ucapan selamat
~ Komunikasi untuk wawancara
e.Jenis komunikasi menurut prosesnya
~ Komunikasi langsung (tanpa perantara atau mediator)
~ Komunikasi tidak langsung (menggunakan mediator)
f.Jenis komunikasi menurut perilaku
~ Komunikasi formal (lisan maupun tertulis)
~ Komunikasi informal (lisan maupun tertulis)
g.Jenis komunikasi menurut ruang lingkup
~ Komunikasi internal (berlangsung dalam suatu organisasi)
~ Komunikasi eksternal (berlangsung
antara pihak yang berada di dalam organisasi dengan pihak luar)
h.Jenis komunikasi menurut aliran informasi
~ Komunikasi vertical kebawah (top-down)
~ Komunikasi
vertical keatas (botton-up)
i.Jenis komunikasi menurut jaringan
~ Komunikasi menurut jaringan kerja rantai
j.Jenis komunikasi menurut total hubungan
~ Komunikasi menurut hubungan tunggal langsung (antara seorang dengan
seorang bawahannya)
a. Perencanaan Strategis Adalah perencanaan jangka panjang
yang dipusatkan pada organisasi secara keseluruhan. Wirausahawan memandang
organisasi sebagai satu unit total dan memutuskan apa yang hendak dilakukanyan
dalam jangka panjang untuk mencapai tujuan organisasinya. Perencanaan jangka
panjang wirausahawan adalah mencoba menentukan apa yang akan dilakukan oleh
organisasi agar berhasil dalam kurun waktu 3 sampai 5 tahun mendatang.
Definisi Strategis
Adalah suatu rencana luas dan umum yang dikembangkan untuk mencapai tujuan
organisasi jangka panjang. Strategi adalah hasil akhir dari
perencanaan strategis. Agar strategi bisa berdaya guna , ia harus konsisten
dengan tujuan organisasional yang pada akhirnya harus konsisten dengan maksud
organisasional.
Manajemen Strategi
Walaupun perumusan strategi adalah salah satu langkah dalam proses manajemen
strategis, perumusan strategi lebih banyak mendapatkan perhatian dalam literatur
manajemen dibandingkan proses lainnya.
Pertanyaan dalam
Merumuskan Strategi
Ø Apakah tujuan dan maksud dari organisasi itu? Jawaban pertanyaan ini
adalah memberitahukan kearah mana organisasi tersebut diarahkan. Strategi yang
tepat guna mencerminkan maksud dan tujuan organisasi.
Ø Kemankah organisasi ini akan diarahkan? Jawabannya dalah bisa dengan
memberitahukan pada wirausahawan apakah organisasi sedang mencapai tujuannya,
jika iya, apakah tingkat kemajuan ke arah pencapaian tujuan tersebut memuaskan
atau tidak.
Ø Dengan jenis kondisi lingkungan apa organisasi tersebut mempunyai
keberadaan? Baik lingkungan internal dan eksterbal, maupun faktor-faktor di
dalam dan diluar organisasi, termasuk apa yang ditanyakan oleh pertanyaan ini.
Jawabannya bisa membantu wirausahawan didalam menetapkan kekuatan, kelemahan,
masalah-masalah, dan kesempatan organisasi yang ada. b. Perencanaan Taktis
Adalah perencanaan jangka pendek yang menekankan pada operasi berbagai
bagian organisasi yang sedang berjalan. Wirausahawan menggunakan perencanaan
taktis untuk menguraikan apa yang harus dilakukan oleh berbagi bagian dari
organisasi untuk mencapai keberhasilan pada jangka waktu satu tahun atau
kurang.
Wirausahawan memerlukan perencanaan strategis maupun taktis, tetapi kedua
program tersebut harus saling berhubungan agar tercapai suatu keberhasilan.
Perencanaan taktis hendaknya dipusatkan pada apa yang akan dilakukan dalam
jangka pendek untuk membantu mencapai tujuan jangka panjang yang ditentukan
dengan perencanaan strategis. C. Perencanaan dan Tingkat Manajemen
Manajemen adalah puncak dari suatu organisasi, mempunyai tanggung jawab
utama untuk melihat apakah perencanaan sudah dilaksanakan atau tidak. Walaupun
semua tingkat manajemen terlibat dalam proses perencanaan, manajemen tingkat
atas biasanya menggunakan waktu perencanaan yang lebih banyak dibandingkan
manajemen tingkat bawah. Manajemen tingkat bawah biasanya lebih terlibat dengan
kegiatan operesional dan organisasi, dan karenanya mempunyai waktu lebih
sedikit dalam proses perencanaan dibanding dengan manajemen tingkat atas.
Manajemen menengah biasanya menggunakan waktu lebih sedikit dibanding manajemen
tingkat atas.
( Sumber : http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/03/perencanaan-organisasi-kewirausahaan/
)
2.Pendekatan dalam Perencanaan
Organisasi Wirausaha
Tiga pendekatan atau filsafat dasar untuk melaksankan funsi perencanaan
adalah : Pendekatan Probabilitas Tinggi
Pendekatan probabilitas tinggi perencanan didasarkan pada filsafat bahwa
seharusnya terdapat probabilitas tinggi bahwa organisasi tidak bias mencapai
keberhasilan. Perencanaan menggunakan pendekatan probabilitas tinggi yang
ditunjukkan langsung untuk menjamin tingkat keberhasilan yang bias diterima. Pendekatan maksimasi
Pendekatan maksimasi didasarkan pada filsafat bahwa organisasi hendaknya
mencapai keberhasilan sebesar mungkin. Perencana biasanya menggunakan
maksimasi dan secara konstan menggunakan teknik kuantitatif dan paling
banyak digunakan adalah model matematis. Perencana membangun model otomatis
dari system yang mereka rencanakan dan mendasarkan model tersebut bereaksi
dengan perubahan dari luar. Melalui penggunaan model tersebut dn teknis
matematis lainnya, perencana pendekatan makimasi mencoba untuk:
1. meminimasi sumber daya yang digunakan
untuk mendapat tingkat prestasi (performance) tertentu
2. memaksimumkan prestasi yang bisa
dicapai dengan sumber daya yang diharapkan tersedia
3. mendapat keseimbangan biaya (sumber
daya yang dikonsumsi) dan manfaat (prestasi) yang terbaik
Pendekatan maksimasi perencanaan seperti pendekatan probabilitas tinggi yang
mempunyai keutungan dan kerugian. Keuntungan adalah pendekatan ini secara
kontinyu menekankan padapencapaian kuntungan potensial penuh dari organisasi dn
mengunakan teknik kuantitatif yang canggih untuk mengembangkan rencananya.
Kerugian pendekatan ini yaitu biasanya memperlakukan komponen organisasi
sepenuhnya bisa dikuantifikasi dan bisa diprediksi. Pendekatan adaptasi
Pendekatan adaptasi menekankan bahwa perencanaan yang efektif dipusatkan
pada usaha membantu organisasi untuk berubah atau menyesuaikan diri denga
variabel eksternal atau internal. Pendekatan ini didasarkan pada filsafat bahwa
suatu ketidak mampuan beradaptasi adalah kendala besar bagi keberhasilan
orgnisasi.
Perencana yang menggunakan pendekatan ini yaitu:
melihat perubahan
organisasional yang tidak bisa dihindari
memusatkan diri pada antisipasi perubahan
masa depan
menentukan, melalui analisa
organisasional, bagaimana memodifikasi organisasi ketika tiba saat untuk
berubah
Keuntungan pendekatan adaptasi yaitu dfokuskan pada lingkungan eksternal dan
internal dari organisasi untuk memprediksi perubahan organisasional. Tanpa memandang
pendekatan perencanaan yang digunakan, analisa lingkungan adlah perlu agar
orgnisasi tetap mempunyai keberadaan. Kerugian pendekatan ini termasuk
penekanan yang kurang pada tujuan organisasi dibanding dengan pendekatan
probabilitas tinggi dan pendekatan adaptasi dan kemungkinan bahwa analisa
orgnisasi dan perubahan yang dihasilkan lenih merupakan akhir dari perencanaan
daripada sebagai alat mencapai keberhasilan.
Adalah teknik yang digunakan wirausahawan untuk membantu
mengembangkan rencan-rencana.
Peramalan (forecasting)
Adalah teknik prediksi terjadinya lingkungan masa depan yang akan
mempengaruhi operasi organisasi. Walaupun teknik peramalan yang canggih relatif
modern, konsep peramalan bisa ditelusuri kembali sekurang-kurangnya pada
literatur manjemen dari Fayol. Arti penting dari peramalan terletak pada
kemampuannya untuk membantu wirausahawan mengerti dengan lebih baik perbaikan
masa depan dari lingkungan organisasional, yang pada gilirannya membantu
wirausahawan untuk merumuskan rencana-rencana yang lebih efektif.
Walaupun suatu proses peramalan organisasional yang lengkap bisa dan
biasanya semua tipe peramalan yang disinggung pada paragraf terdahulu,
peramalan penjualan dikutip sebagai ”kunci” peramalan organisasional. Ramalan
penjualan adalah suatu prediki tentang seberapa tinggi dan rendahnya penjualan
selama periode waktu yang diramalkan. Ramalan penjualan adalah ramalan ”kunci”
karena ia bertindak sebagai garis pendoman fundamental bagi perencanaan dalam
organisasi . Sekali ramalan penjualan telah dilengkapi, wirausahawan bisa
memutuskan apakah lebih banyak penjualan yanh harus disewa, apakah lebih banyak
dana bagi ekspansi pabrik yang hrus dibutuh kan, atau apakah pengurangan tenaga kerja
dan pemotongan pada bidang tertentu adalah perlu bagian berikut. Metode Analisa Runtun Waktu ( time series analysis method )
Metode analisia runtun waktu memprediksi penjualan dimasa mendatang dengan
menganalisa hubungan historis antara waktu dan penjualan . Informasi
menun jukan hubungan antara waktu dan penjualan bisa disajikan dalam bentuk
grafik . Penyajian ini dengan jelas menunjukan kecenderunagn dimasa lalu , yang
bisa digunakan untuk meramal penjualan dimasa mendatang .
Hasil dari metode analisa runtun waktu dipandang sangat dibutuhkan
oleh wirausahawan. Akan tetapi, karena dalam jangka panjang produk
umumnya melewati apa yang dinamakan siklus hidup produk, hasil tersebut
bisa dianggap sebagai terlalu optimis. Siklus hidup produk ada lima tahap melalui mana hampir semua produk
dan jasa baru akan melewatinya. Lima
tahap tersebut adalah pengenalan, pertumbuhan, kedewasaan, kejenuhan,
penurunan, dan kemandekan. Penjadwalan (scheduling)
Pada dasarnya penjawalan adalah proses perumusan daftar aktivitas yang
mendetail yang harus di laksanakan untuk mwencapai tujuan organisasdi. Daftar
aktivitas tersebut merupakan bagian integral dari rencana organisasional.peta
Gannt (Gannt Chart) dan analisa network adalah dua teknik penjadwalan yang akan
dibahas pada paragraf berikut. Peta Gannt (Gannt Chart)
Peta Gannt adalah peralatan penjadwalan yang dikembangkan oleh Henry L.
Gannt. Peta ini pada dasarnya diagram balok (bar graph) dengan waktu pada sumbu
harisontal dan sumber daya yang dijadwalkan beradA pada sumber vertikal. Sumber
daya yang mungkin Dijadwalkan.
Teknik Evaluasi dan Telaah program (program evaluation and review techniqui)
tau pert
Kelemahan dari peta gannt adalah bawaan ia tidak mengandung suatu informasi
tentang saling hubungan di antara tugas-tugas yang yanng di laksanakan. Semua
tugas yang di laksanakan di cantumkan pada peta, tetapi tidak ada cara untuk
memberitahukan apakah suatu tugas harus di laksanakan sebelum tugas yang
lainnya bisa di selesaikan . Teknik Evaluasi dan Telaah pragram (PERT),suatu
teknik yang berasal sebagian dari teknik peta grannt, adalah alat penjadwalan
yang dirancang untukmenekankan pada saling hubungan diantara tugas-tugas.
Definisi Pert
PERT adalah jaringan aktivits proyek yang menujukan baik estimasi waktu yang
diperlukandalam proyek,maupun hubungan berangkai antara aktivitas-aktivitas yang
harus diikuti untuk menyelesaikan proyek. Jaringan pert mengandung dua
elemen utama : aktivitas peristiwa. Aktivitas adalahperaangkat perilaku
tertentu dalam proyek. Sementara peristiwa adalah penyelesaian tugas untuk
proyek. Dalam jaringan PERT tiap-tiap peristiwa di berikan aktivitas yang
berhubungan yang harus dilaksanakan sebelum peristiwa tersebut terwujud. Jalur Kratis (CriticalPath)
Perhatian hendaknya dipusatkan pada jalur kritis dari jaringan PERT.jalur
kritis adalah rangkaiandari peristiwa dan aktivitas yang memerlukan periade
waktu paling lama untuk diselesaikan.Julur ini di namakan jalur kritis karnrna
penunaan pada waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan rangkaian ini akan
menyebabkan penundaan pada proyek.
Langkah Langkah didalam Mendisain Jaringan PERT
Didalam mendisain suatu jaringan PERT, wirausahaan hendaknya mengikuti empat
langkah utama berikut ini :
Langkah 1 Wirausahaan hendaknya mencantumkan (a)semua aktivitas/peristiwa
yang harus diselesaikanuntuk suatu proyek dan(b) urutan dengan mana
aktivitas/peristiwa tersebut harus dilaksanakan.
Langkah 2Wirasahawan hendaknya menentukan berapa banyak waktu yang di
butuhkanuntuk menyelesaikantiap-tiap aktivitas/peristiwa
Langkag 3 Wirausahawanhendaknya mendisain suatu jaringan PERT yang mencerminkan
semua informasiyang terkandung pada langkah 1 dan 2.
Langkah 4 wirausahaan hendaknya mengidefikasi.
( Sumber : http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/03/perencanaan-organisasi-kewirausahaan/
)
4. Teori Organisasi
Wirausaha Neo Klasik, teori ini memandang perusahaan sebagai sebuah
istilag teknologis, dimana manajemen (individu-individu) hanya mengetahui biaya
dan penerimaan perusahaan dan sekedar melakukan kalkulasi matematis untuk
menentukan nilai optimal dari variabel keputusan. Hmmm, jadi individu hanya
bertindak sebagai “kalkulator pasif” yang kontribusinya relatif kecil terhadap
perusahaan. Kasihan bener ya tapi Masa sih? …… Jadi pendekatan neoklasik tidak
cukup mampu untuk menjelaskan isu mengenai kewirausahaan. Kata Grebel dkk,
“There is no space for an entrepreneur in neoclassical theory”. Nah loh, jadi
dimana letak teori kewirausahaannya dong? Tapi sebagai titik awal masih
bermanfaat juga kok. Kan
konsep perusahaan (the firm) yang dijelaskan dalam Neo Klasik masih mengakui
juga keberadaan pihak manajemen atau individu-individu. Dan individu inilah
yang nantinya berperan sebagai entrepreneur atau intrapreneur, yang akan
dijelaskan pada teori-teori selanjutnya. Schumpeter’s entrepreneur, kajian schumpeter lebih banyak
dipengaruhi oleh kajian kritisnya terhadap teori keseimbangan (equilibrium
theory)-nya Walras. Waduh…. harus mengulang kembali berbagai teori-teori
ekonomi nih hehehe. Menurut beliau, untuk mencapai keseimbangan diperlukan
tindakan dan keputusan aktor (pelaku) ekonomi yang harus berulang-ulang dengan
“cara yang sama” sampai mencapai keseimbangan. Jadi kata kuncinya “berulang
dengan cara yang sama”, yang menurut Schumpeter disebut “situasi statis”, dan
situasi tersebut tidak akan membawa perubahan. Hmmm agak jelimet juga nih. Saya
mencoba membuat interpretasi lain terhadap pernyataan teoritis tersebut, “Orang-orang
yang statis atau bertindak seperti kebanyakan orang tidak akan membawa perubahan“.
Schumpeter berupaya melakukan investigasi terhadap dinamika di balik perubahan
ekonomi yang diamatinya secara empiris. Singkat cerita, akhirnya beliau
menemukan unsur eksplanatory-nya yang disebut “inovasi“. Dan
aktor ekonomi yang membawa inovasi tersebut disebut entrepeneur.
Jadi entrepreneur adalah pelaku ekonomi yang inovatif yang akan membuat
perubahan. Hmmmm, begitulah “warisan” dari Om Schumpeter hehehe. Austrian School, Mengutip Adaman dan Devine (2000), masalah
ekonomi mencakup mobilisasi sosial dari pengetahuan yang tersembunyi (belum
diketahui umum) yang terfragmentasi dan tersebar melalui interaksi dari
kegiatan para entrepreneur yang bersiang. Hmmmmmm…… tambah bingung nih. Ada dua konsep utama
disini yaitu pengetahuan tersembunyi (orang lain belum tahu) yang dikaji oleh
Hayek dan kewirausahaan oleh Mises. Intinya mobilisasi sosial dari pengetahuan
tersebut terjadi melalui tindakan entrepreneural. Dan seorang entrepreneur akan
mengarahkan usahanya untuk mencapai potensi keuntungan dan dengan demikian
mereka mengetahui apa yang mungkin atau tidak mungkin mereka lakukan. Oooohhh
begitu toh, jadi artinya seorang entrepreneur itu harus selalu mengetahui
pengetahuan (atau informasi) baru (dimana orang banyak belum mengetahuinya).
Dan pengetahuan atau informasi baru tersebut dimanfaatkan untuk memperoleh
keuntungan. Wah beda-beda tipis ya
dengan schumpeter dengan konsep inovasinya. Kan dengan inovasi juga kita bisa
mendapatkan pengetahuan, informasi, bahkan teknologi baru. Penemuan pengetahuan tersembunyi
merupakan proses perubahan yang berkelanjutan. Dan proses inilah yang merupakan
titik awal dari pendekatan Austrian terhadap kewirausahaan. Ketika dunia
dipenuhi ketidakpastian, proses tersebut kadang mengalami sukses dan gagal
(hmmm memang begitu adanya ya hehehe). Namun seorang entrepreneur selalu
berusaha memperbaiki kesalahannya. Wah kalo begitu sih, ternyata orang tua Saya
sudah memahami Austrian Sholl ini dong. Buktinya mereka sering
berkata:”Kegagalan itu adalah sukses yang tertunda”, “Belajarlah dari
kesalahan”, atau “Hanya keledai lah yang terperosok dua kali” hehehe. Kasihan
bener ya keledai Padahal “keledai” yang berjumpalitan beberapa kali (gagal dan gagal lagi)
akhirnya bisa juga menemukan kesuksesan, itulah seorang entrepreneur. Kirzerian Entrepreneur, Kirzer memakai pandangannya Misesian
tentang “human action” dalam menganalisis peranan entrepreneural. Singkat kata,
unsur entrepreneur dalam pengambilan keputusan manusia dikemukan oleh Om Kirzer
ini lho. Wah beliau ini pasti setuju deh dengan jargon “the man behind the gun”
ya hehehe. Menurut beliau, “knowing where to look knowledge”. Dan dengan
memanfaatkan pengetahuan yang superior inilah seorang entrepreneur bisa
menghasilkan keuntungan. Petuah lain dari beliau adalah “This
insight is simply that for any entrepreneurial discovery creativity is never enough: it is necessary to recognize one’s own creativity“.
( Sumber : Sumber : http://nustaffsite.gunadarma.ac.id/blog/bhermana/2008/04/05/sejarah-dan-teori-kewirausahaan/
)
5. Departementalisasi Rentang Manajemen
Departementalisasi adalah proses penentuan
cara bagaimana kegiatan yang dikelompokkan. Beberapa bentuk departementalisasi
sebagai berikut : 1. Fungsi 2. Produk atau jasa 3. Wilayah 4. Langganan 5.
Proses atau peralatan 6. Waktu 7. Pelayanan 8. Alpa – numeral 9. Proyek atau
matriks
Rentang manajemen atau rentang kendali adalah kemampuan manajer untuk melakukan
koordinasi secara efektif yang sebagian besar tergantung jumlah bawahan yang
melapor kepadanya. Prinsip rentang manajemen berkaitan dengan jumlah bawahan
yang dapat dikendalikan secara efektif oleh seorang manajer. Bawahan yang
terlalu banyak kurang baik, demikian pula jumlah bawahan yang terlalu sedikit
juga kurang baik.
6. Bagaimana tentang pengembangan organisasi
wirausaha?
a. Strategi untuk mengubah
nilai-nilai daripada manusia dan juga struktur organisasi sehingga organisasi
itu dapat beradaptasi dengan dengan lingkungannya.
b.
Suatu penyempurnaan yang terencana dalam fungsi menyeluruh (nilai dan struktur)
suatu organisasi.
c. PO
merupakan suatu proses yang meliputi serangkaian perencanaan perubahan yang
sistematis yang dilakukan secara terus-menerus oleh suatu organisasi.
d. PO
merupakan suatu pendekatan situasional atau kontingensi untuk meningkatkan
efektifitas organisasi
e. PO lebih menekankan pada system sebagai
sasaran perubahan.
f. PO meliputi perubahan yang sengaja direncanakan
Etika bisnis selain dapat
menjamin kepercayaan dan loyalitas dari semua unsure yang berpengaruh pada
perusahaan juga sangat menentukan maju atau mundurnya perusahaan.
Menurut zimmer (1996:20) , etika bisnis adalah suatu kode etik perilak
pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral dan norma yang dijadikan tuntunan dalam
membuat keputusan dan memecahkan persoalan. Etika, pada dasarnya adalah suatu
komitmen untuk melakukan apa yang benar dan menghindari apa yang tidak benar. Oleh karena itu, perilaku etika berperan
melakukan “apa yang benar” untuk menentang apa yang salah dan buruk. Menurut
Ronald J Ebert dan icky M Griffin (200:80), etika
bisnis adalah istilah yang sering digunakan untuk menunjukkan perilaku
etika dari seorang manajer atau karyawan suatu organisasi.
Etika bisnis sangat penting untuk mempertahankan loalitas pemilik kepentingan
dalam membuat keputusan dan memecahkan persoalan perusahaan. Mengapa demikian?
Karena semua keputusan perusahaan sangat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
pemilik kepentingan. Pemilik kepentingan adalah semua individu atau kelompok
yang berkepentingan dan berpengaruh terhadap keputusan perusahaan. Ada dua
jenis pemilik kepentingan yang berpengaruh pada perusahaan yaitu pemilik
kepentingan internal dan eksternal. Investor, karyawan, manajemen dan pimpinan
perusahaan merupakan pemilik perusahaan merupakan pemilik kepentingan internal.
Sedangkan pelanggan, asosiasi dagang, kreditor, pemasok, pemerintah, masyarakat
umum adalah pemilik kepentingan eksternal.
8. Prinsip – Prinsip Etika Bisnis dan
Perilaku Bisnis
1.
Kesatuan (Unity)
Adalah kesatuan sebagaimana terefleksikan dalam konsep tauhid yang memadukan
keseluruhan aspek aspek kehidupan muslim baik dalam bidang ekonomi, politik,
sosial menjadi keseluruhan yang homogen,serta mementingkan konsep konsistensi
dan keteraturan yang menyeluruh.
Dari konsep ini maka islam menawarkan
keterpaduan agama,ekonomi,dan sosial demi membentuk kesatuan.Atas dasar
pandangan ini pula maka etika dan bisnis menjadi terpadu, vertikal maupun
horisontal,membentuk suatu persamaan yang sangat penting dalam sistemIslam.
2.
Keseimbangan (Equilibrium)
Dalam beraktivitas di dunia kerja dan
bisnis,Islam mengharuskan untuk berbuat adil,tak terkecuali pada pihak yang
tidak disukai.Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Surat Al-Maidah : 8 yang
artinya : “Hai orang-orang beriman,hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu
menegakkan (kebenaran) karena Allah SWT,menjadi saksi dengan adil.Dan janganlah
sekali-sekali kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku
tidak adil.Berlaku adillah karena adil lebih dekat dengan takwa”.
3.
Kehendak Bebas (Free Will)
Kebebasan merupakan bagian penting dalam nilai etika bisnis
islam,tetapi kebebasan itu tidak merugikan kepentingan kolektif.Kepentingan
individu dibuka lebar.Tidak adanya batasan pendapatan bagi seseorang mendorong
manusia untuk aktif berkarya dan bekerja dengan segala potensi yang
dimilikinya.Kecenderungan manusia untuk terus menerus memenuhi kebutuhan
pribadinya yang tak terbatas dikendalikan dengan adanya kewajiban setiap
individu terhadap masyarakatnya melalui zakat.infak dan sedekah.
4.
Tanggungjawab (Responsibility)
Kebebasan tanpa batas adalah suatu hal yang
mustahil dilakukan oleh manusia karena tidak menuntut adanya pertanggungjawaban
dan akuntabiliats.untuk memenuhi tuntunan keadilan dan kesatuan,manusia perlu
mempertnaggungjawabkan tindakanya.secara logis prinsip ini berhubungan erat
dengan kehendak bebas.Ia menetapkan batasan mengenai apa yang bebas dilakukan oleh
manusia dengan bertanggungjawab atas semua yang dilakukannya.
5.
Kebenaran: kebajikan dan kejujuran
Kebenaran dalam konteks ini selain mengandung
makna kebenaran lawan dari kesalahan,mengandung pula dua unsur yaitu kebajikan
dan kejujuran.Dalam konteks bisnis kebenaran dimaksudkan sebagia niat,sikap dan
perilaku benar yang meliputi proses akad (transaksi) proses mencari atau
memperoleh komoditas pengembangan maupun dalam proses upaya meraih atau
menetapkan keuntungan. Dengan prinsip kebenaran ini maka etika
bisnis Islam sangat menjaga dan berlaku preventif terhadap kemungkinan
adanya kerugian salah satu pihak yang melakukan transaksi ,kerjasama atau
perjanjian dalam bisnis.
Perusahaan harus ramah lingkungan, artinya perusahaan harus
memperhatikan, melestarikan dan
menjaga lingkungan.
2. Tanggung jawab terhadap karyawan
Semua aktivitas sumber daya manusia diarahkan pada tanggung jawab kepada
karyawan, dengan cara:
· Mendengarkan dan menghormati pendapat karyawan
· Memberikan umpan balik, baik yang positif maupun
negatif
· Menceritakan kepada karyawan tentang kepercayaan
· Membiarkan karyawan mengetahui keadaan
perusahaan yang sebenarnya
· Memberikan imbalan kepada karyawan dengan baik
· Memberikan kepercayaan kepada karyawan
3. Tanggung jawab terhadap pelanggan
Tanggung
jawab perusahaan kepada pelanggan, meliputi dua kategori, yaitu:
· Menyediakan barang dan jasa yang berkualitas
· Memberikan harga produk yang wajar dan adil
Selain itu, perusahaan juga harus melindungi
hak-hak pelanggan, yaitu:
· Hak untuk mendapatkan produk yang aman
· Hak untuk mendapatkan informasi tentang segala
aspek
· Hak untuk didengar
· Hak untuk memilih apa yang akan dibeli
4. Tanggung jawab terhadap investor
Tanggung jawab berupa menyediakan
pengembalian investasi yang menarik dengan
memaksimumkan laba dan melaporkan kinerja keuangan seakurat dan setepat
mungkin.
5. Tanggung jawab terhadap masyarakat
Tanggung jawab berupa menyediakan dan menciptakan
kesehatan dan menyediakan berbagai kontribusi terhadap masyarakat yang berada
di sekitar lokasi perusahaan.
Senin, 11 Juni 2012
Nama : Ditya Indraswary NPM : 42210111 Kelas : 2 DA 04
1. Sumber-sumber Permodalan
Umumnya dana permodalan dapat diperoleh dalam 3 cara, antara lain: 1. Dana Sendiri
Menggunakan dana sendiri paling banyak dilakukan oleh pengusaha dalam
memodali usahanya. Pemakaian dana ini dimungkinkan bila memiliki simpanan uang
tunai di bank ataupun berupa reksadana.
Dengan dana pribadi ini, kita bisa lebih fleksibel dalam pemakaian jumlah
dana sewaktu-waktu, serta bebas mengalokasikan dana sesuai dengan keputusan sendiri.
Sekaligus anda akan terbebas dari bunga, pemotongan keuntungan dan tidak perlu
membagi hasil dengan pihak lain.
Meskipun demikian terkadang menggunakan dana sendiri juga memilki kelemahan
seperti kurangnya kontrol dalam pemakaian dana, lalai dalam pencatatan
keuangan, dan bila merugi maka harus menanggung kerugian sendiri. 2. Dana pinjaman
Jika anda tidak mempunyai simpanan dana pribadi dan kekurangan dana, maka
alternatif lainnya adalah dana pinjaman. Berikut ini adalah berbagai macam alternatif dana pinjaman (terutama kredit
perbankan) :
a. Kredit Usaha
Kredit
usaha pada berbagai Bank dikemas dengan nama yang berbeda. Kredit usaha
diberikan sesuai dengan jenis usaha masing-masing. Biasanya kredit usaha
perbankan dibedakan menjadi kredit investasi dan kredit modal kerja, atau
mungkin juga gabungan keduanya. Bagi pengusaha yang hendak mengambil fasilitas
kredit ini harus mempelajari dan memenuhi persyaratan yang dibutuhkan.
Dianjurkan untuk mencari kredit usaha pada bank yang mendukung UKM dan Bank pemerintah,
mengingat suku bunga yang rendah.
b. Kredit Tanpa Agunan (KTA)
Beberapa
lembaga perbankan meluncurkan program Kredit Tanpa Agunan (KTA), yaitu kredit
perorangan yang tidak menggunakan agunan sebagai jaminan untuk keperluan
konsumtif. Untuk para pemula usaha, kredit ini dapat menjadi salah satu sumber
pendanaan bagi yang tidak memerlukan kredit dalam jumlah besar. Umumnya kredit
yang diberikan berkisar 5 juta sampai maksimal 150 juta, dengan jangka waktu
yang beragam. Bagi yang ingin mendirikan usaha baru mungkin akan kesulitan
mendapatkannya. Namun jika anda masih berprofesi sebagai karyawan, maka anda
bisa menggunakan profesi tersebut untuk mendapatkan kredit ini guna membangun
usaha.
c. Kredit BPR (Bank Perkreditan Rakyat)
Fasilitas
kredit dari BPR relatif lebih mudah persyaratan dan prosesnya dibandingkan di
bank umum. BPR melayani orang-orang yang butuh pendanaan usaha, terutama UKM,
dengan sistem dan persyaratan yang cenderung mudah. Tapi harus diingat tingkat
bunganya cenderung lebih tinggi dari bank umum, dengan jangka waktu yang
relatif lebih singkat.
d. Leasing atau Lease Back
Leasing ialah program pendanaan yang diberikan
oleh suatu lembaga keuangan yang berbentuk perusahaan pendanaan, dimana
pinjaman tersebut diberikan tidak berupa uang tunai, namun berupa pembelian
aset bergerak perusahaan seperti kendaraan bermotor.
Sedangkan lease back adalah pinjaman yang
diberikan pada usaha yang membutuhkan dana tunai dengan jaminan BPKB kendaraan
bermotor yang dimiliki.
e. Perum Pegadaian
Suatu lembaga keuangan yang dimiliki pemerintah
untuk menyalurkan pinjaman dengan jaminan barang tertentu, dengan tingkat bunga
yang relatif rendah dan dihitung per 2 mingguan. Anda bisa memilih produk pegadaian yang ditawarkan
sesuai dengan kebutuhan usaha, seperti KCA (Kredit Cepat Aman), Krasida (Kredit
Angsuran Sistem Gadai), ataupun Kreasi (Kredit Angsuran Sistem Fiducial).
f. Koperasi
Koperasi
yang menyalurkan pendanaan adalah koperasi kredit (Kopdit) ataupun KSP
(koperasi simpan pinjam). Umumnya persyaratan yang diperlukan adalah anda harus
menjadi anggota dari koperasi tersebut. Dengan menjadi anggota dan melakukan
simpanan, maka anda berhak untuk mendapatkan fasilitas kredit. Sebab pada
umumnya, koperasi hanya melayani kredit bagi anggotanya saja.
g. Pinjaman BUMN
Dana
yang digunakan sebagai pinjaman dari BUMN adalah dana kemitraan yang sebagian
berasal dari laba perusahaan yang disisihkan untuk pengusaha kecil. Program
dana kemitraan ini disebut juga Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL)
BUMN. BUMN yang memiliki program kemitraan ini antara lain PT Jamsostek,
Pertamina, PT GAs Negara, dan sebagainya. Untuk informasi ini dapat dicari di Kementrian
BUMN)
h. Pinjaman Departemen
Pemerintah
juga memberikan program kredit usaha kecil melalui beberapa departemen. Ada
tiga departemen yang mempunyai fasilitas pembiayaan untuk UKM, yaitu Departemen
Pertanian, Departemen Koperasi dan Departemen Perindustrian. Khusus untuk usaha
rumah makan, departemen yang memungkinkan untuk memberikan pinjaman adalah
Departemen Koperasi.
3. Dana Gabungan Usaha
(joint) Kalau memiliki teman atau kerabat
yang berpotensi memiliki dana lebih dapat dinegosiasikan untuk ikut serta
menjadi pemodal dalam jumlah besar ataupun sebagian kecil dari bisnis anda.
Usahakan membuat perencanaan konsep rumah makan yang matang lalu lakukan
presentasi dan kemudian negosiasikan mengenai kebutuhan modal, jumlah, jangka
waktu, dan pembagian hasil dari keuntungan usaha setiap bulannya. Jangan lupa
untuk membuat daftar nama relasi yang potensial sebelumnya, untuk mendapatkan
peluang pinjaman yang lebih besar. Poin yang terpenting dan harus
diingat adalah perhitungkan secara matang jumlah modal yang dibutuhkan, dan
kemudian pertimbangkan keuntungan dan kelemahan dalam memilih sumber pendanaan
dari luar. Jangan canggung untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai
sumber pendanaan yang anda inginkan. Jangan sampai usaha anda baru berjalan
tetapi sudah terbebani dengan tingkat bunga yang tinggi.
( sumber : http://pusatresto.wordpress.com/2009/05/28/sumber-sumber-modal-usaha/
)
2. Pemasaran Langsung
a)Pemasaran langsung
adalah bentuk promosi dengan cara memasarkan barang/jasasecara langsung agar
mendapat tanggapan secara langsung juga dari para konsumen.Pemasaran langsung tidak harus bertatap muka secara langsung tetapi
pemasaranya ditujukan secara langsung kepada seseorang. Pemasaran langsung ini
bisa melalui penggunaan surat, telepon, faksimil, e-mail, dan alat penghubung
nonpersonal lain untuk berkomunikasi secara langsung dengan atau mendapatkan
tanggapan langsung dari pelanggan dan calon pelanggan tertentu.
Meski terdapat berbagai bentuk pemasaran langsung seperti surat, pemasaran
jarak jauh, pemasaran elektronik, dan sebagainya-semuanya memiliki empat sifat
atau karakteristik sebagai berikut:
Nonpublik: Pesan biasanya ditujukan kepada orang tertentu,
misalnya pengiriman surat via pos atau
email, itu berarti yang mengetahui pesan tersebut hanya pihak terkait saja,
public tidak mengetahui.
b)Disesuaikan: Pesan dapat disiapkan dan dirancang
dengan sebaik-baiknya terlebih dahulu sebelum dikirimkan kepada orang yang
bersangkutan agar ia tertarik.
c)Terbaru:
Pesan dapat disiapkan dengan sangat cepat sesuai dengan kondisi terkini.
d)Interaktif: Pesan dapat diubah sesuai tanggapan
orang yang berkaitan sehingga menimbulkan suatu komunikasi yang
interaktif.Akhir-akhir ini pemasaran langsung mulai merebak dikalangan penjual
dan tentu saja hal tersebut dipicu oleh berbagai faktor. Hal-hal yang memicu
maraknya bentuk promosi pemasaran langsung saat ini antara lain:
a. Jumlah relung pasar yang semakin beraneka ragam.
b. Biaya tranportasi semakin mahal, kemacetan lalu lintas
semakin tinggi, kebingungan mencari
tempat parker, dan lain-lainya.
c. Terlalu sibuk sehingga tidak memiliki waktu luang,
antrian di kasir yang panjang terlalu menyita waktu
d. Banyak toko tidak lagi menjual barang-barang khusus
yang lambat terjual
e. perkembangan dalam bidang teknologi yang memungkinkan penciptaan
jalan raya untuk lalu lintas informasi
yang lebih cepat (information highway) dan mempermudah penyusunan data base
pelanggan
Waralaba adalah
perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak memanfaatkan dan atau
menggunakan hak dari kekayaan
intelektual (HAKI) atau pertemuan dari ciri khas usaha yang dimiliki
pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh
pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang dan jasa[3].
Waralaba dapat dibagi menjadi
dua:
Waralaba luar negeri, cenderung lebih disukai
karena sistemnya lebih jelas, merek sudah diterima diberbagai dunia, dan
dirasakan lebih bergengsi.
Waralaba dalam negeri, juga menjadi salah
satu pilihan investasi untuk orang-orang yang ingin cepat menjadi pengusaha
tetapi tidak memiliki pengetahuan cukup piranti awal dan kelanjutan usaha
ini yang disediakan oleh pemilik waralaba.
Tonggak kepastian hukum akan format waralaba di Indonesia dimulai pada tanggal 18 Juni1997, yaitu dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah
(PP) RI No. 16 Tahun 1997 tentang Waralaba. PP No. 16 tahun 1997 tentang
waralaba ini telah dicabut dan diganti dengan PP no 42 tahun 2007 tentang
Waralaba. Selanjutnya ketentuan-ketentuan lain yang mendukung kepastian hukum
dalam format bisnis waralaba adalah sebagai berikut:
Keputusan Menteri
Perindustrian dan Perdagangan RI No. 259/MPP/KEP/7/1997 Tanggal 30 Juli
1997 tentang Ketentuan Tata Cara Pelaksanaan Pendaftaran Usaha Waralaba.
Peraturan Menteri
Perindustrian dan Perdagangan RI No. 31/M-DAG/PER/8/2008 tentang
Penyelenggaraan Waralaba
Undang-undang No. 14 Tahun
2001 tentang Paten.
Undang-undang No. 15 Tahun
2001 tentang Merek.
Undang-undang No. 30 Tahun
2000 tentang Rahasia Dagang.
Contoh waralaba
Di Indonesia waralaba yang berkembang pesat
dan masih sangat menguntungkan adalah waralaba di bidang makanan (Wong Solo, Sapo Oriental, CFC, Hip Hop, Red Crispy, Papa Rons dan masih banyak merek lainnya).
Waralaba berbentuk retail mini outlet (Indomaret, Yomart, AlfaMart) banyak menyebar ke pelosok kampung
dan pemukiman padat penduduk.
Di bidang Telematika atau Information & Communication
Technology , juga mulai diminati pada 3 tahun terakhir ini berkembang
beberapa bidang waralaba seperti distribusi tinta printer refill/cartridge
(Inke, X4Print, Veneta dll) , pendidikan komputer (Widyaloka, Binus) ,
distribusi peralatan komputer ( Micronics
Distribution ) , Warnet / NetCafe (Multiplus, Java NetCafe, Net Ezy) , Kantor Konsultan Solusi JSI ,
dll.
Perkembangan merek dan waralaba dalam negeri
cukup pesat dan pada pameran pameran franchise di tanah air terlihat
banyak merek merek nasional Indonesia bersaing dengan merek global dan
regional.
Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Badan
Usaha Milik Daerah (BUMD).
Bentuk – bentuk perusahaan lainnya
5. Bentuk-bentuk Kepemilikan Wirausaha
Bentuk
bentuk kepemilikan bisnis dibagi kedalam beberapa macam jenis yaitu:
1. Perusahaan perseorangan
Perusahan yang dimiliki dan di kelola oleh satu orang. Usaha dan pemiliknya adalah satu kesatuan
dan sama di mata hukum.
Keunggulan perusahaan perseorangan:
* mudah dibentuk
* bentuk kepemilikan yang paling murah untuk dimulai
* inseftif
* kewenangan penuh untuk mengambil keputusan
* tidak ada pembatas hukum khusus
* mudah dihentikan
Kelemahan perusahaan perseorangan: * kewajiban pribadi tidak
terbatas
* keahlian dan kemampuan yang terbatas
* perasaan terisolasi
* keterbatasan ke akses modal
* kurangnya kesinambungan bisnis
2. Persekutuan
Persekutuan adalah kerjasama antara dua
orang atau lebih yang bersama-sama yang memiliki perusahan dengan tujuan untuk
menghasilkan laba. Perjanjian persekutuan
standar mencakup hal hal berikut:
1. Nama persekutuan
2. Tujuan bisnis
3. Domisili bisnis
4. Lama persekutuan
5. Nama para sekutu dab alamat resmi mereka.
6. Konstribusi dari masing masing sekutu pada perusahaan, pada tahap pendirian
dan selanjutnya.
7. Perjanjian tentang cara membagi keuntungan maupun kerugin.
8. Prosedur untuk memperluas bisnis melalui penambahan sekutu baru.
9. Kesepakatan distribusi aset jika para sekutu sepakat untuk mengkhiri
persekutuan. 10. Penjualan saham anggota
persekutuan.
11. Gaji,penarikan dan pengeluaran bagi sekutu.
12. Ketidakaktifan atau ketidakmampuan dari salah seorang sekutu.
13. Pembubaran persekutuan.
14. Perubahan atau modifikasi perjanjian persekutuan.
Keunggulan persekutuan:
Mudah didirikan, Keahlian yang saling melengkapi,Pembagian laba, Pengumpulan
modal yang lebih besar,Kemampuan menarik sekutu terbatas,Sekutu terbatas,Silent
partner,Tidak banyak peraturan pemerintah,Fleksibilitas,Tidak terkena pajak
pemerintah.
Kelemahan persekutuan:
kewajiban takterbatas pada setidaknya seorang sekutu, akumulasi modal,
kesulitan untuk menyingkirkan kepentingan persekutuan tanpa membubarkan
persekutuan, kurangnya kesinambungan, potensi konflik pribadi dan
wewenang,sekutu yang terikat dengan hukum keagenan.
3. Persekutuan Terbatas
— Bentuk persekutuan terbatas dan kepemilikannya
— Informasi izin tertulis persekututan terbatas
4. Persekutuan dengan
kewajiban terbatas
Jenis
persekutuan terbatas dimana semua sekutu adalah sekutu terbatas, yang di
beberapa negara bagian harus terdiri atas para profesional.
5. Persekutuan terbatas
utama
Persekutuan
yang sahamnya diperdagangkan dibursa saham, seperti perseroan.Struktur bisnis
yang relatif baru
6. Perseroan
Perseroan adalah suatu persekutuan untuk menjalankan usaha
yang memiliki modal terdiri dari saham-saham, yang pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham
yang dimilikinya. Karena modalnya terdiri dari saham-saham yang dapat
diperjualbelikan, perubahan kepemilikan perusahaan dapat dilakukan tanpa perlu
membubarkan perusahaan. Macam macam perseroan:
— PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
— PT Garuda Indonesia (Persero)
— PT Angkasa Pura (Persero)
— PT Perusahaan Pertambangan dan Minyak
Negara (Persero)
Langkah-langkah pokok dalam perencanaan
pemasaran meliputi :
1. Melakukan analisis situasi
Analisis yang dilakukan dalam tahap ini adalah analisis
SWOT (streghts, weaknesses, opportunities, dan threats). Analisis ini mencakup
peluang dan masalah yang ditimbulkan oleh trend an situasi pembeli, pesaing,
biaya dan regulasi. Selain itu, termasuk pula di dalammnya adalah kekuatan dan
kelemahan yang dimiliki perusahaan.
2. Menetapkan tujuan/sasaran
Tujuan dirumuskan secara spesifilk dan mengidentifikasi
tingkat kinerja yang diharapkan untuk dicapai organisasi pada waktu tertentu di
masa datang, dengan mempertimbangkan realitas masalah dan peluang lingkungan
serta kekuatan dan kelemahan perusahaan.
3. Menyusun strategi dan program
Berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan, pengambil
keputusan kemudian merancang strategi (tindakan jangka panjang untuk mencapai
tujuan) dan program (tindakan jangka pendek spesifik untuk mengimplementasikan
strategi).
Hasil dari perencanaan pemasaran yang berfokus pada
konsumen dapat menghasilkan sebuah keunggulan bersaing melalui :
1) harga yang lebih rendah di
bandingkan dengan para pesaing untuk manfaat yang sama
2) keunikan manfaat yang dapat menutupi harga tinggi.
Analisis keunggulan bersaing menunjukkan
perbedaan dan keunikannya di antara para pesaing. Bagi perusahaan yang
ingin menikmati keunggulan bersaing di pasar, antara produknya, dan produk
pesaing harus dapat di rasakan di pasaran.Keunggulan bersaing diperoleh dengan
mencari aspek-aspek diferensiasi yang akan di nilai superior oleh konsumen
sasaran dan yang tidak mudah diduplikasikan oleh pesaingnya.
Tujuan perencanaan pemasaran adalah
identifikasi adn kreasi dari keunggulan kompetetif. Perencanaan pemasaran ini
merupakan bentuk nyata dari perusahaan untuk memberikan tanggapan strategis
terhadap pola persaingan global yang berubah terdiri atas : 1) penyesuian ukuran bisnis, 2) perubahan lingkup produk dan/atau pasar atau 3) penciptaan hubungan jaringan kerja yang baru dengan
organisasi-organisasi lain.
Manfaat rencana pemasaran : 1. mencapai koordinasi aktivitas yang lebih baik 2. mengidentifikasi perkembangan yang diharapkan 3. meningkatkan kesiapan organisasi untuk berubah 4. meminimalkan respon tak rasional samapi respon yang tak
diharapkan 5. mengurangi konflik tentang ke mana seharusnya
organisasi bergerak 6. meningkatkan komunikasi 7. mendesak manajemen untuk berpikir ke depan secara
sistematis 8. memperluas penyesuaian sumber daya yang tersedia untuk
mendapatkan peluang pilihan
Masalah masalah yang muncul akibat kurangnya perencanaan
pemasaran : 1. peluang-peluang yang hilang untuk mendapatkan laba 2. angka-angka yang tak berarti dalam rencana jangka
panjang 3. tujuan yang tidak realistis 4. kurangnya informasi pasar yang dapat dilakukan 5. perselisihan antar fungsional 6. frustasi manajemen 7. perkembangbiakan produk dan pasar 8. pengeluaran promosi yang sia-sia 9. penentuan harga yang terlalu membingungkan 10. semakin melemah terhadap perkembangan bisnis 11. hilangnya kendali terhadap bisnis
Definisi Sumber Daya Manusia
Individu-individu dalam organisasi kerwirausahaan yang dapat memberikan
kontribusi atau sumbangan yang berharga berupa peroduktivitas dari posisi yang
mereka pegang untuk mencapai tujuan sistem organisasi kewirausahaan
Langkah-langkah penyediaan sumber daya manusia :
Perekrutan karyawan
Seleksi calon karyawan
Pelatihan karyawan
Penilaian hasil kerja
SUMBER DARI SUMBER DAYA MANUSIA
Sumber dari dalam organisasi :